logo sekolah alam al giva

Anak-anak adalah ciptaan Tuhan yang sudah dijadikan sempurna sedemikian rupa lengkap dengan talenta dan kecerdasan masing-masing. Jika ada masalah dengan peserta didik di sebuah sekolah, tak bisa diklaim bahwa siswa itu “bodoh” atau dengan sebutan tak pantas lainnya. Guru merupakan pemeran utama yang akan menentukan terselenggaranya the best process dengan mengajar dan mencipta. Dengan peran guru seperti ini, sekolah menjadi wahana bagi para peserta didik untuk berproses, terlepas dari latar belakang apapun juga. Sekolah adalah fasilitas untuk membuat mereka menemukan talenta dan kecerdasan terbaik yang dimiliki sekaligus mengasahnya.

Komponen pembelajaran dibagi menjadi tiga pilar utama yaitu Pilar Taqwa, Pilar Ilmu, dan Pilar Kepemimpinan. Ketiga pilar tersebut disusun beragam dan terpadu (holistic) sehingga tujuan pendidikan Sekolah Dasar Sekolah Alam Al Giva tercapai.

  1. Pilar Taqwa merupakan pilar utama untuk mencetak generasi yang mempunyai tauhid yang kuat, mencintai Al-Qur’an dan berakhlaq mulia. Pilar Taqwa terdiri atas satuan pelajaran Al-Qur’an Hadist, Aqidah Akhlaq, serta Ibadah Syariah.
  2. Pilar Ilmu merupakan pilar keilmuan yang mengasah nalar dan logika berpikir, estetika dan komunikasi. Pilar ilmu bertujuan mewujudkan generasi yang mempunyai rasa ingin tahu yang besar, berpikir ilmiah dan percaya diri. Pilar ilmu mengikuti acuan yang telah ditetapkan oleh Departemen Pendidikan Nasional dengan melakukan beberapa penyesuaian kondisi pembelajaran di sekolah alam.
  3. Pilar Kepemimpinan merupakan pilar khas yang ada di Sekolah Alam yang bertujuan menghasilkan generasi yang kreatif, disiplin dan mandiri. Pilar Kepemimpinan terdiri atas satuan pelajaran Outbond, Kewirausahaan, dan Pengembangan Minat dan Bakat.

 

“Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi, pergantian malam dan siang, kapal yang berlayar di laut dengan (muatan) yang berguna bagi manusia, dan apa-apa yang diturunkan Allah dari langit berupa air (hujan) maka Dia menghidupkan dengan air itu bumi yang tadinya mati (kering), dan Dia sebarkan di bumi itu semua hewan, dan dari peralihan angin, dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi, sesungguhnya itu adalah tanda-tanda (besaran Allah) bagi kau yang mau memikirkan” (QS Al-Baqarah 164)

Berdasar pada ayat Allah di atas yang menyatakan bahwa sesungguhnya Dia telah memberi begitu banyak pengetahuan/hikmah di alam ini asakan manusia mau menggunakan akalnya. Karena itu maka konsep sekolah alam sejatinya akan menjadikan :

  1. Alam sebagai ruang belajar

Pembelajaran interaktif yang tidak dibatasi oleh sekat-sekat dinding kelas dan pagar sekolah. Belajar tidak hanya belajar di dalam kelas tapi di mana saja dan pada siapa saja.

  1. Alam sebagai media dan bahan ajar

Proses pembelajaran melalui pengamatan dan uji coba terhadap gejala-gejala alam,  mengasah daya kritis dan kepekaan anak yang membawa mereka pada kesadaran akan keMahaKuasaan Allah SWT, Rabb Semesta Alam.

  1. Alam sebagai objek pembelajaran

Melalui alam pengetahuan dan daya nalar anak dikembangkan sehingga mereka mampu menterjemahkan setiap gejala alam sebagai potensi yang dapat dikembangkan untuk menjawab setiap permasalahan manusia.

Kurikulum yang digunakan merupakan kesinambungan dari kurikulum level sebelumnya, yang merupakan kurikulum terintegrasi untuk mengoptimalkan seluruh potensi kecerdasan anak.

Kurikulum sekolah alam terintegrasi karena akan:

  1. Memudahkan anak mengerti konsep
  2. Membuat anak menyatukan antara tahu dan paham
  3. Memudahkan anak mempelajari sesuatu secara utuh dan dari berbagai aspek / sudut pandang

Menjadi terdepan dalam kebaikan

Berwawasan luas pada masa depan

Menjadi inspirasi lingkungan sekitar

Memberi manfaat bagi umat manusia dan lingkungan (rahmatan lil ‘alamin)

Memiliki semangat tinggi belajar dan mengembangkan diri untuk mempersiapkan menjadi “Khalifah” di muka bumi

Mempunyai akhlak karimah kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى, diri sendiri, sesama dan lingkungan sekitar